Wednesday, November 27, 2013

BAB 4 Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil



MAKALAH
PENGANTAR BISNIS


NAMA               : YULIANA
NPM                  : 29213571
KELAS              : 1EB17
DOSEN              : FITRIANSYAH HAMBALI



UNIVERSITAS GUNADARMA
2013


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik hidayahnya & melimpahkan ilmu, Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasululla Muhammad SWT beserta keluarganya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Pengganti Ulangan Tengah Semester mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Gunadarma Progam Studi Akuntansi.
Dalam memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “ PENGANTAR BISNIS” .
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis terbatas, cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Depok, November 2013


Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI  ........................................................................................................................... 3
BAB 1 Pendahuluan
1.1  Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2  Perumusan Masalah ......................................................................................................... 5
1.3  Identifikasi Masalah ......................................................................................................... 5
1.4  Tujuan .............................................................................................................................. 6
BAB II Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
2.1.Kewiraswastaan , Wiraswasta, Wiraswastawan .............................................................. 7
2.2.Perusahaan Kecil Dalam Lingkungan Perusahaan .......................................................... 8
2.3.Perkembangan Franchising di Indonesia ......................................................................... 8
2.4.Ciri – Ciri Perusahaan Kecil ............................................................................................ 9
2.5.Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil ...................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14



 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut dengan revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode sebelum 1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar.
            Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah. Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai dan keinginan konsumen. Dengan demikian sangat terbukalah persaingan yang positif bagi persaingan usaha. Dan membuka peluang bagi usaha kecil untuk lebih berkembang. Dan sehingga perusahaan kecil sangat penting bagi kestabilan perekonomian Negara karena usaha kecil dinegara kita, paska krisis ekonomi 1998 ternyata mampu menyerap sumber daya manusia 99,4% dan sumbangan pada PDB 59,3%.
            Kedudukan dari usaha kecil di tengah-tengah kehidupan dunia usaha telah mendapat tempat yang mantap, banyak menyerap tenaga kerja, ikut melancarkan perekonomian Negara, dan mampu hidup berdampingan dan menopang perusahaan besar. Usaha kecil juga bersifat lincah dan mampu hidup disela-sela perusahaan besar dengan strategi membuat produk yang unik dan khusus sehingga tidak menghadapi perusahaan besar sebagai pesaing.
Jenis usaha kecil dan menengah merupakan usaha yang mampu menggerakan perekonomian Indonesia itu tercermin disaat krisis global yang melanda ampir sebagian Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar karena krisis global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil krisis tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah mengalami pertumbuhan sekitar 10 sampai 15% di Indonesia. Semua itu tidak terlepas dari program pemerintah yang sekarang lebih mengutamakan kepada sektor reel yaitu usaha kecil dan menengah dengan program seperti KUR, KUKM, KSM dsb.
Dikabupaten cianjur sendiri jenis usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan itu membuat daya saing menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat akan meninggi karena daya beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam mode yang trendi dan juga haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli atau memesan produk dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing dengan produk-produk ternama. Oleh sebab itu peluang bisnis dibidang jasa industri garmen sangat bagus prospek kedepannya.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas telah jelas masalah yang akan dihadapi oleh industri garmen disaat krisis global yang melanda ampir sebagian Negara-negara didunia, banyak perusahaan yang besar gulung tikar karena krisis global tersebut. Tetapi untuk usaha kecil dibidang industri garmen krisis tersebut kurang terasa mengganggu kelangsungan usaha, itu terbukti dari badan pusat statistik 2010 yang menyatakan bahwa jenis usaha kecil dan menengah dibidang industri garmen mengalami pertumbuhan sekitar 10 sampai 15% di Indonesia.
Jenis usaha kecil dibidang industri garmen tumbuh subur, dan itu membuat daya saing menjadi leih kompleks. Kebutuhan konsumtif masyarakat akan meninggi karena daya beli masyarakat dapat terpenuhi dengan berbagai macam mode yang trendi dan juga haraga lebih ekonomis, masyarakat lebih tertarik membeli atau memesan produk dalam negeri yang kualitas produknya mampu bersaing dengan produk-produk ternama.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.      Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
2.      Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
3.      Perkembangan franchising di Indonesia
4.      Ciri-ciri perusahaan kecil
5.      Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil

1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
2.      Untuk mengetahui kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
3.      Untuk memahami cara memasuki perusahaan
4.      Untuk memahami kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba ( franchising)
5.      Untuk mengerti jenis-jenis usaha yang potensial diwaralabakan
6.      Untuk  memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan kecil
7.      Untuk memahami keuntungan perusahaan kecil
8.      Untuk memahami kelemahan perusahaan kecil
9.      Untuk memahami cara-cara mengembangkan perusahaan kecil
10.  Untuk memahami kegagalan-kegagalan perusahaan kecil.
11.  Untuk mengetahui perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil


 
BAB II
Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil

2.1         Kewiraswastaan , Wiraswasta, Wiraswastawan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
1.      Wiraswasta
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
ü Berdiri diatas kekuatan sendiri.
ü Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
ü Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
ü Mengambil resiko.
ü Tegas.
ü Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.
2.      Peranan Wiraswastawan
ü Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional.
ü Mencari keuntungan bisnis.
ü Membawa perusahaan ke arah kemampuan.
ü Memperkenalkan hasil produksi baru.
ü Memperkenalka
ü n cara produksi yang lebih maju
ü Membuka pasar.Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
ü Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
3.      Unsur Penting Wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
1.      Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
2.      Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
3.      Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
2.2         Perusahaan Kecil Dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
2.3         Perkembangan Franchising di Indonesia
Perkembangan franchising di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya[11] . Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
Jenis - Jenis Usaha Yang Potensial Diwaralabakan
1.        Aladine Kebab
Franchise opportunities kebab makanan khas timur tengah yang lezat.
2.        Apotek The Medicine Shop
Waralaba apotek dengan merk yang terkenal dalam skala internasional
3.        Asian Martabak Jepang
Martabak ini sangat berbeda dengan martabak pada umumnya. mereka menawarkan 5 jenis adonan  martabak.
4.        Ayam Bakar Pondok As-salam
bisnis ayam bakar, bebek bakar yang mengutamakan kualitas rasa dan pelayanan yang prima.
5.    Ayam Goreng Fatmawati
Waralaba restoran semi fast food yang menyajikan berbagai masakan tradisional indonesia dengan menu andalannya ayam goreng kuning dan ayam bakar
2.4         Ciri-ciri Perusahaan Kecil
·         Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
1.      Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
2.      Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
3.      Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
4.      Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
·         Keuntungan Perusahaan Kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
·         Kelemahan Perusahaan Kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
·         Mengembangkan Perusahaan Kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
·         Kegagalan Perusahaan Kecil
Banyak factor yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dana lain-lain
2.5         Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Banyak guru, dosen ataupun pengusaha, berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda, padahal sama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1.        Mereka sama-sama berbisnis.
2.        Pengukuran potensi bisnis sama.
3.        Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja.
4.        Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai.
5.        Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama.
6.        Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak.    


 

BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
ü Berdiri diatas kekuatan sendiri.
ü Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
ü Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
ü Mengambil resiko.
ü Tegas.
ü Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
4.      Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
5.      Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
6.      Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
Banyak guru, dosen ataupun pengusaha, berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda, padahal sama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1.      Mereka sama-sama berbisnis.
2.      Pengukuran potensi bisnis sama.
3.      Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja.
4.      Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai.
5.      Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama.
6.      Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak.    


 


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http/franchise.indonesia.wordpress.com

No comments:

Post a Comment